Kumpulan Makna dan Ukiran Toraja |
Tanah Toraja selain terkenal dengan acara adatnya, dikenal juga sebagai Tempat Wisata yang wajib dikunjungi oleh para pariwisata. tempat-tempat yang menarik seperti Kuburan yang terbuat dari Batu, Cara pemakaman yang unik, Acara adat, sampai Bangunannya yang disebut dengan Tongkonan. Pada Umumnya bangunan tradisional Toraja seperti rumah adat Tongkonan memiliki banyak ragam ukiran-ukiran yang menggambarkan simbol-simbol dari benda yang ada di sekitar hidup dan kehidupan manusia. seperti benda-benda langit, hewan dan tumbuhan baik yang hidup di darat ataupun di dalam air juga benda-benda berharga yang ada pada tongkonan.
Ada 4 dasar ukiran atau dalam bahasa toraja disebut sebagai garonto' passura' yang terdapat pada rumah tongkonan, lumbung dan erongdiantaranya:
Pa' tedong, merupakan lambang tulang punggung kehidupan dan kemakmuran.
Pa' barre Allo, Lambang dari sumber kehidupan yang berasal dari sang pencipta.
Pa' Manuk Londong, melambangkan adanya aturan atau norma hukum (adat) dan kepemimpinan.
Pa' Sussu', melambangkan bentuk kesatuan masyarakat yang demokratis dan kebijakan untuk penentuan dasar-dasar kehidupan.
Garonto' Passura' tersebut harus ada pada tongkonan utama atau tongkonan yang menjadi induk dari beberapa tongkonan yang lain dalam bahasa toraja disebut sebagai tongkonan Layuk atau tongkonan pekaindoran.
Dahulu ukiran dan pewarnaan dikerjakan sebelum dipasang (di pabendan) namun dalam perkembangannya saat sekarang ini pengukiran dan pewarnaan dapat dikerjakan setelah konstruksi selesai. sedangkan bahan pewarnaan ukirannya sampai sekarang masih ada yang menggunakan tanah (litak) yang memiliki warna kuning, merah, dan orange yang diambil dari berbagai tempat di toraja yang memiliki warna tanah tersebut.
Meskipun kini pengaruh ukiran jawa dan bali telah merambah kesemua pelosok nusantara bahkan dunia termasuk Tana toraja tetapi tidak mempengaruhi ukiran pada rumah adatnya. Perkembangan yang ada hanyalah pada variasi setiap jenis ukiran. sehingga sampai pada saat ini sudah terdapat sekitar 125 jenis ukiran-ukiran Toraja yang memiliki arti dan makna masing-masing.
[ Macam - Macam Ukiran Toraja dan Maknanya ]
1. [ PA' BARRE ALLO ]
Ukiran Pa'barre Allo |
Barre = Terbit / Bulat
Allo = Matahari
Ukiran yang menyerupai bulatan matahari, jenis ukiran ini banyak ditemukan pada bagian muka dan belakang rumah adat Toraja pada papan bagian atas berbentuk segi tiga (Para Longa). Biasanya diatas ukiran Pa' Barre Allo diletakkan ukiran Pa' Manuk Londong.
Makna dari ukiran ini adalah: Percaya bahwa sumber kehidupan dan segala sesuatu yang ada di dunia ini berasal dari Puang Matua (Tuhan Yang Maha Esa), selain itu pemilik tongkonan mempunyai kedudukan yang tertinggi dan mulia.
2. [ PA' MANUK LONDONG ]
Ukiran Pa' Manuk Londong |
Manuk = Ayam
Londong = Jantan
Pa' manuk londong adalah ukiran berupa ayam jantan, biasanya terdapat pada bagian muka dan belakang rumah adat Toraja pada papan atas berbentuk segitiga. biasanya ukiran ayam jantan diletakkan di atas ukiran pa' barre allo.
Makna dari ukiran ini adalah: Melambangkan kepemimpinan yang arif dan bijaksana, dapat dipercaya oleh karna pintar, pemahaman dan intuisinya tepat serta selalu mengatakan apa yang benar (Manarang ussuka' bongi ungkararoi malillin).
3. [ PA' TEDONG ]
Ukiran Pa' Tedong |
Ukiran ini biasanya dilukiskan pada papan besar teratas (Indo' Para) dan pada dinding-dinding penyanggah badan rumah (Manangga banua). bagi masyarakat toraja kerbau adalah hewan paling tinggi nilai dan statusnya, untuk itu bagi masyarakat toraja kerbau dijadikan standar / ukuran dari semua harta kekayaan.
Pa' Kapu' Baka |
Ukiran Pa'Kapu' Baka |
Kapu' Baka = Pengikat bakul tampat menyimpan harta kekayaan rumah.
Pa' kapu' baka adalah ukiran yang menyerupai simpulan-simpulan penutup bakul (baka) baka bua dalam bahasa toraja adalah merupakan tempat untuk menyimpan harta bagi orang-orang tua jaman dahulu, sebelum ada peti, lemari, atau koper. simpulan-simpulan dari tali ini benar-benar rapih sehinggah ujung simpulan dari tali tidak kelihatan dan jika simpul telah berubah berarti ada yang telah mengambil sesuatu dari dalam bakul itu,
Makna dari ukiran ini adalah: Melambangkan kekayaan dan kebangsawanan, simpul rahasia melambangkan pemilik rumah memiliki pola kepemimpinan dan sukar ditiru oleh orang lain, selain itu juga pandai dalam memelihara rahasia keluarga.
5. [ PA' ULU KARUA ]
Ukiran Pa' lu Karua |
Ulu = Kepala
Karua = Delapan (8)
Menurut mitos orang toraja, dahulu kala ada delapan leluhur dari orang toraja yang masing-masing menurunkan ilmu dan pengetahuan menyangkut kehidupan manusia dan dunianya. kedelapan orang inilah yang merupakan penemu (pencipta) ilmu pangetahuan yang diturunkan kepada anak cucu turun-temurun. ilmu dan keterampilan inilah yang dikembangkan manusia dari masa-kemasa hingga pada saat ini antara lain: to sikambi' lolo tau (Ilmu kesehatan dan para medis), To sikambi' lolo tananan (Ilmu tumbuh-tumbuhan / pertanian), to sikambi' to manarang (Ilmu Teknik), dll.
Pa' ulu karua juga berarti bahwa orang yang mempunyai kemampuan untuk berbaur dengan orang lain.
Makna dari ukiran ini adalah: diharapkan dalam keluarga muncul orang (anggota keluarga) yang memiliki ilmu yang tinggi untuk kepentingan keluarga dan masyarakat.
6. [ PA' ULU GAYANG ]
Ukiran Pa' Ulu Gayang |
Ulu = Kepala
Gayang = Keris Emas
Pa' ulu gayang adalah ukiran yang menyerupai kapala (tangkai) keris emas. jadi merupakan bagian dari pada keris emas (gayang / gaang)
Makna dari ukiran ini adalah: Oleh karna ulu gayang adalah bagian dari gayang (keris emas) maka makna dari ukiran ini sama dengan makna ukiran pa'gayang yaitu malambangkan laki-laki yang mulia, kaya, bijak dan dari golongan bangsawan.
7. [ PA' BOMBO UAI ]
Ukiran Pa' Bombo Uai |
Bombo uai = anggang-angang
Pa' bombo uai adalah ukiran yang menyerupai binatang air (anggang anggang) yang dapat bergerak menitih air dengan halus dan sangat cepat.
Makna dari ukiran ini adalah: Pintar-pintarlah menitih kehidupan ini dalam hal ini adalah lincah, cekatan, cepat, dan tepat. selain itu ukiran ini juga berarti manusia harus mempunyai keterampilan dan kemampuan yang cukup dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
8. [ PA' BULU LONDONG ]
Ukiran Pa' Bulu Londong |
Bulu = Bulu
Londong = Jantan
Ukiran ini menyerupai rumbai ayam jantan. ada pepatah mengatakan: ayam dikenal karna tingkah lakunya. pada ukiran Pa' manuk londong telah dijelaskan tentang arti dan makna Londong (ayam jantan). Pa' bulu londong biasanya di garunggang atau diukir tembus.
Makna dari ukiran ini adalah: Bulu rumbai manghiasi ayam jantan demikian pula keperkasaan dan kewibawaan menyertai seorang pemimpin dan lelaki pemberani.
Kita tau bahwa paria ini merupakan tanaman yang pahit. baik buah dan daun dapat dijadikan sayur-sayuran dan obat-obatan seperti obat batuk, atau malaria.
Makna dari ukiran ini adalah: kadang sesuatu yang pahit itu adalah obat yang dapat menyembuhkan. seperti teguran atau nasehat yang harus diterima walau menyakitkan namun akan membawa kebaikan.
Doti = Ilmu (hitam)
Doti = Saleko (tedong saleko) / Kerbau belang
Doti = Baik = Cantik
Langi' = Langit
Ukiran ini berupa palang yang berjejer-jejer dan ditengah-tengah ada semacam bintang bersinar seperti bintang di atas langit.
Makna dari ukiran ini adalah: Kepintaran / prestasi yang tinggi, kearifan dan ketenangan, juga mempunyai cita-cita yang tinggi pemikiran yang jauh cemerlang kedepan, bisa juga berarti wanita bangsawan, mempunyai kasta tinggi.
11. [ NE' LIMBONGAN ]
Ukiran Ne' Limbongan merupakan ukiran yang orang Toraja meyakini bahwa nama ini diambil dari nama leluhur mereka yakni Limbongan yang diperkirakan hidup pada 3000 tahun yang lalu. Sedangkan neq berarti “danau”. Dalam pengertian orang Toraja, limbongan berarti sumber mata air yang tidak pernah kering sehingga menjadi sumber kehidupan. Oleh karena itu, motif ukiran ini berbentuk aliran air yang memutar dengan panah di keempat arah mata angin. Motif ini dimaknai bahwa rejeki akan datang dari 4 penjuru bagaikan mata air yang bersatu dalam danau dan memberi kebahagiaan.
12. [ PA' KADANG PAO ]
Ukiran Pa' Kadang Pao. Nama ini berarti “kait mangga”. Oleh Karena itu, ukiran ini berbentuk seperti kait penjolok yang digunakan untuk mengambil mangga. Ukiran ini dimaknai bahwa untuk mengaitkan harta benda ke rumah harus dengan cara yang jujur dan perlu kerjasama di lingkungan keluarga atau masyarakat.
13. [ PA' SULAN SANGBUA ]
Pa' Sulan Sangbua. Sulan berarti “sulam” atau lipatan seperti tembakau sirih. Oleh karena itu, ukiran ini mirip sulaman tembakau sirih dan dimaknai sebagai lambang kebesaran bangsawan Toraja.
14. [ PA' TANGKO PATTUNG ]
Pa'tangko Pattung. Istilah ini berarti menyerupai paku bambu yang biasa digunakan untuk mengaitkan tiang bangunan. Ukiran ini melambangkan kebesaran bangsawan Toraja dan lambang persatuan yang kokoh seperti paku bambu.
15. [ PA' TANGKI' ATTUNG II ]
Pa' Tangki' Attung II. Ukiran jenis ini merupakan pengembangan dari Paqtangko pattung. Motif ini terdiri dari 4 bundaran benda seragam dan membentuk angka 8 sebangun, yang bila dijumlah menjadi 16, sama dengan 1+6=7. Angka 7 merupakan angka sakral bagi orang Toraja sesuai dengan falsafah aluk saqbu pitu ratuq pitung pulo pitu (7777). Ukiran ini merupakan lambang kebersamaan dan kekeluargaan Toraja.
16. [ PA' TANDUK RE'PE ]
Pa' Tanduk Re'pe. Tanduk Re'pe berarti “tanduk yang menggelayut ke bawah seperti ranting pohon yang keberatan buah”. Ukiran yang menyerupai tanduk kerbau ini melambangkan perjuangan hidup dan jerih payah.
17. [ PA' POLLO' GAYANG ]
Pa' Pollo' Gayang. Pollo' artinya “ekor”, sedangkan Gayang artinya “keris emas”. Ukiran yang menyerupai rumbai ekor penghias keris emas bangsawan Toraja ini melambangkan kebesaran, kedamaian, dan kemudahan rejeki.
18. [ PA' KOLLONG BU'KU' ]
Pa' Kollong Bu'ku'. Istilah ini berarti “leher burung tekukur”. Ukiran ini bentuknya menyerupai leher tekukur dan melambangkan kejujuran.
19. [ PA' MANIK-MANIK ]
Pa' Manik-manik. Ukiran ini berbentuk manik-manik, hiasan tradisional Toraja. Ukiran ini dimaknai sebagai harapan agar anak cucu Toraja selalu hidup rukun.
20. [ PA' SEKONG KANDAURE ]
Pa' Sekong Kandaure. Ukiran ini berbentuk lengkung lingkar yang berlekuk-lekuk. Ukiran ini dimaknai sebagai harapan agar seluruh keturunan Toraja hidup berbahagia.
21. [ PA' SEKONG ANAK ]
Pa' Sekong Anak. Istilah ini berarti lengkungan bayi ketika masih ada di rahim ibu. Ukiran ini berbentuk demikian juga dan dimaknai sebagai perlambang kejujuran dan keterbukaan.
22. [ PA' SEKONG DIBUNGAI ]
Pa' Sekong Dibungai. Ukiran jenis ini hampir sama dengan sebelumnya, hanya saja lingkarannya diberi hiasan bunga-bunga. Ukiran ini menyerupai segi empat sama sisi yang ujungnya tersembunyi di bagian tengah. Ukiran ini dimaknai sebagai perlambang bahwa seseorang harus bisa menjaga rahasia.
23. [ PA' SEPU' TORONG KONG ]
Pa' Sepu' Torong Kong. Ukiran ini menyerupai sulaman pundi tempat sirih. Torong kong digunakan untuk menyebut suku bangsa Rongkong yang masih serumpun dengan orang Toraja. Ukiran ini dimaknai sebagai semangat persatuan kedua suku.
24. [ PA' SALA'BI' BIASA ]
Pa' Sala'bi' Biasa. Ukiran ini berbentuk pagar rumah yang terbuat dari bambu. Hal ini dimaknai sebagai perlambang sikap kehati-hatian dari segala kemungkinan ancaman.
25. [ PA' SALA'BI' DITO'MOKKI ]
Pa' Sala'bi' Dito'mokki. Ukiran ini memiliki bentuk yang sama dengan sebelumnya, hanya saja pagar bambu dibuat lebih besar. Bentuk ini dimaknai sebagai harapan agar anak cucu terhindar dari segala wabah penyakit dan marabahaya lainnya.
26. [ PA' TALINGA ]
Pa' Talinga. Talinga artinya telinga. Ukiran ini dimaknai sebagai peringatan agar manusia menggunakan telinganya dengan benar.
27. [ PA' BOKO' KOMBA KALUA' ]
Pa' Boko' Komba Kalua'. Ukiran ini menyerupai hiasan pada gelang emas dan manik-manik yang dipakai saat upacara adat. Ukiran ini dimaknai sebagai perlambang kewibawaan dan kebesaran kaum bangsawan Toraja.
28. [ PA' ERONG ]
Pa' Erong. Erong adalah peti untuk menyimpan tulang-belulang orang Toraja yang wafat. Erong ada yang berbentuk kepala kerbau atau babi. Ukiran ini dimaknai sebagai harapan agar arwah leluhur menjaga dan memberkahi rejeki.
29. [ PA' SIBORONGAN ]
Pa' Siborongan. Borongan berarti “bekerja secara berkelompok”. Tradisi ini diwujudkan menjadi ukiran di rumah-rumah orang Toraja yang berbentuk seperti bunga-bunga yang mekar. Ukiran ini sebagai lambang semangat persatuan dan kekerabatan.
30. [ PA' DOTI SILUANG I ]
Pa' Doti Siluang I. Ukiran ini merupakan repersentasi dari ilmu hitam dan kerbau. Ukiran ini biasanya terdapat pada pembungkus mayat perempuan dan dimaknai sebagai lambang keanggunan perempuan.
31. [ PA' DOTI SILUANG II ]
Pa' Doti Siluang II. Ukiran ini berupa segi empat kecil dan besar yang bertanda silang di tengahnya. Ukiran ini biasa terdapat di rumah adat Toraja atau pada pembungkus mayat perempuan. Makna ukiran ini sebagai lambang hati-hati jika mendengar kabar dari perempuan.
32. [ PA' REOPO SANGBUA ]
Pa' Reopo Sangbua. Ukiran ini berbentuk garis siku-siku serong yang berlapis-lapis, sebagai representasi dari gerakan tari melipat lutut. Bentuk ukiran ini biasa ditemukan di dinding lumbung adat dan dimaknai sebagai semangat kebersamaan dan gotong-royong.
33. [ PA' POLLO' SONGKANG ]
Pa' Pollo' Songkang. Ukiran jenis ini berbentuk segi empat yang dibagi dalam segitiga kecil. Bentuk ini merupakan representasi dari bambu yang biasa digunakan untuk memerah susu. Oleh orang Toraja, ukiran ini dimaknai sebagai lambang kebesaran dan kemampuan bangsawan Toraja.
34. [ PA' PAPAN KANDAURE ]
Pa' Papan Kandaure. Ukiran ini berbentuk segi empat besar dan bermakna harapan menjadi rumpun keluarga besar yang bersatu.
34. [ PA' POLLO' SONGKANG ]
Pa' Sala'bi' Dibungai. Bentuk ukiran ini berupa sebilah bambu yang dibuat bersilang-silang dan ujungnya runcing. Ukiran jenis ini terdapat di rumah adat Toraja dan dimaknai untuk penangkal bahaya.
Referensi :
JS Sande, 1989. Toraja in Carving. Ujungpandang.
Mohammad Natsir Sitonda, 2007. Toraja Warisan Dunia. Makassar: Pustaka Refleksi.
K. Kadang, 1960. Ukiran Rumah Toraja. Jakarta: Dinas Penerbitan Balai Pustaka.
LT Tangdilintin, 1975. Tongkonan dengan Seni dan Koleksinya. Tana Toraja.
Artikel Lainnya : Minuman Khas Tana Toraja | Penyimpanan Mayat Di Londa | Kuliner Khas Tana Toraja | Jenis Tari-tarian Adat Toraja | Ritual Penguburan Khas Tana Toraja | Adu Kerbau Tradisi Toraja | Rumah Adat Tana Toraja | Kerbau Termahal Di Dunia | Upacara Pemakaman Khas Tana Toraja |
11. [ NE' LIMBONGAN ]
Ukiran Ne' Limbongan |
12. [ PA' KADANG PAO ]
Ukiran Pa'kadang Pao |
13. [ PA' SULAN SANGBUA ]
Ukiran Pa' Sulan Sangbua |
14. [ PA' TANGKO PATTUNG ]
Ukiran Pa' Tangko Pattung |
15. [ PA' TANGKI' ATTUNG II ]
Ukiran Pa' Tangki' Attung II |
16. [ PA' TANDUK RE'PE ]
Ukiran Pa' Tanduk Re'pe |
17. [ PA' POLLO' GAYANG ]
Ukiran Pa' Pollo' Gayang |
18. [ PA' KOLLONG BU'KU' ]
Ukiran Pa' Kollong Bu'ku' |
19. [ PA' MANIK-MANIK ]
Ukiran Pa' Manik-manik |
20. [ PA' SEKONG KANDAURE ]
Ukiran Pa' Sekong Kandaure |
21. [ PA' SEKONG ANAK ]
Ukiran Pa' Sekong Anak |
22. [ PA' SEKONG DIBUNGAI ]
Ukiran Pa' Sekong Dibungai |
23. [ PA' SEPU' TORONG KONG ]
Ukiran Pa' Sepu' Torong Kong |
24. [ PA' SALA'BI' BIASA ]
Ukiran Pa' Sala'bi' Biasa |
25. [ PA' SALA'BI' DITO'MOKKI ]
Ukiran Pa' Sala'bi' Dito'mokki |
26. [ PA' TALINGA ]
Ukiran Pa' Talinga |
27. [ PA' BOKO' KOMBA KALUA' ]
28. [ PA' ERONG ]
Ukiran Pa' Erong |
29. [ PA' SIBORONGAN ]
Ukiran Pa' Siborongan |
30. [ PA' DOTI SILUANG I ]
Ukiran Pa' Doti Siluang I |
31. [ PA' DOTI SILUANG II ]
Ukiran Pa' Doti Siluang II |
32. [ PA' REOPO SANGBUA ]
Ukiran Pa' Reopo Sangbua |
33. [ PA' POLLO' SONGKANG ]
Ukiran Pa' Pollo' Songkang |
34. [ PA' PAPAN KANDAURE ]
Ukiran Pa' Papan Kandaure |
34. [ PA' POLLO' SONGKANG ]
Ukiran Pa' Sala'bi' Dibungai |
Referensi :
JS Sande, 1989. Toraja in Carving. Ujungpandang.
Mohammad Natsir Sitonda, 2007. Toraja Warisan Dunia. Makassar: Pustaka Refleksi.
K. Kadang, 1960. Ukiran Rumah Toraja. Jakarta: Dinas Penerbitan Balai Pustaka.
LT Tangdilintin, 1975. Tongkonan dengan Seni dan Koleksinya. Tana Toraja.
Note :
Artikel
Ini Butuh Penyempurnaan, Apabila ada kata atau kalimat yang kurang atau
belum tepat, Mohon saran dari sobat, biar dikemudian hari bisa
diperbaiki kembali. terima kasih telah Berkunjung. Salama'.