Situs Download Lagu Toraja Terbaru Terbaik dan Terpopuler Mp3

Upacara Pemakaman Khas Tana Toraja - Upacara Rambu Solo Tana Toraja

Pemakaman Tana Toraja
Ma' Badong
     Upacara Pemakaman di Tana Toraja - Kebanyakan orang berpendapat bahwa keunikan budaya Toraja terletak pada upacara kematian. Keunikan budaya Toraja sebenarnya terletak  pada kepercayaan dan praktik-praktik budaya yang memperlakukan orang mati hidup atau tidak mati. Dan ini hanya ada dan terjadi di Toraja.
Masyarakat Toraja yang berpenduduk sekitar 400.000 orang merupakan satu kelompok etnis kecil di Sulawesi Selatan. Masyarakat Toraja mendiami daerah pegunungan sebelah utara Provinsi Sulawesi Selatan. Toraja menjadi salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia karena budayanya yang unik. Tana Toraja memang terkenal dengan keunikan kebudayaannya. Salah satu budaya Toraja yang unik adalah upacara pemakaman yang disebut Rambu Solo. Rambu Solo adalah suatu prosesi pemakaman masyarakat Tana Toraja, yang tidak seperti pemakaman pada umumnya. Melalui upacara Rambu Solo inilah, bisa Anda saksikan bahwa masyarakat Tana Toraja sangat menghormati leluhurnya. Prosesi upacara pemakaman ini  terdiri dari beberapa susunan acara. Dimana dalam setiap acara tersebut Anda bisa menyaksikan nilai-nilai kebudayaan yang sampai sekarang masih dipertahankan oleh masyarakat Tana Toraja. 
A. Prosesi Upacara Pemakaman
Upacara Pemakaman Toraja
Pemakaman
     Secara garis besar upacara pemakaman terbagi kedalam 2 prosesi, yaitu Prosesi Pemakaman (Rante) dan Pertunjukan Kesenian. Prosesi-prosesi tersebut tidak dilangsungkan secara terpisah, namun saling melengkapi dalam keseluruhan upacara pemakaman.
      Prosesi Pemakaman atau Rante tersusun dari acara-acara yang berurutan. Prosesi Pemakaman (Rante) ini diadakan di lapangan yang terletak di tengah kompleks Rumah Adat Tongkonan. Acara-acara tersebut antara lain :
Ma’Tudan Mebalun, yaitu proses pembungkusan jasad
Ma’Roto, yaitu proses menghias peti jenazah dengan menggunakan benang emas dan benang perak.
Ma’Popengkalo Alang, yaitu proses perarakan jasad yang telah dibungkus ke sebuah lumbung untuk disemayamkan.
Ma’Palao atau Ma’Pasonglo, yaitu proses perarakan jasad dari area Rumah Tongkonan ke kompleks pemakaman yang disebut Lakkian.
     Prosesi yang kedua adalah Pertunjukan Kesenian. Prosesi ini dilaksanakan tidak hanya untuk memeriahkan tetapi juga sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi orang yang sudah meninggal. Dalam Prosesi Pertunjukan kesenian Anda bisa menyaksikan:
  • Perarakan kerbau yang akan menjadi kurban
  • Pertunjukan beberapa musik daerah, yaitu Pa’Pompan, Pa’Dali-dali, dan Unnosong.
  • Pertunjukan beberapa tarian adat, antara lain Pa’Badong, Pa’Dondi, Pa’Randing, Pa’katia,
  • Pa’Papanggan, Passailo dan Pa’Silaga Tedong.
  • Pertunjukan Adu Kerbau, sebelum kerbau-kerbau tersebut dikurbankan.
  • Penyembelihan kerbau sebagai hewan kurban.
B. Penyempurnaan Kematian
ma badong
Adu Kerbau
     Dalam adat istiadat Tana Toraja, masyarakat mempercayai bahwa setelah kematian maih ada sebuah ‘dunia’. ‘Dunia’ tersebut adalah sebuah tempat keabadian dimana arwah para leluhur berkumpul. Serta merupakan tempat peristirahatan. Masyarakat Toraja menyebutnya Puya, yang berada di sebelah Selatan Tana Toraja. Di Puya inilah, arwah yang meninggal akan bertranformasi, menjadi arwah gentayangan (Bombo), arwah setingkat dewa (To Mebali Puang), atau arwah pelindung (Deata). Masyarakat Toraja mempercayai bahwa wujud transformasi tersebut tergantung dari kesempurnaan prosesi Upacara Rambu Solo. Oleh karena itu, Rambu Solo juga merupakan upacara penyempurnaan kematian.
     Selain itu, Rambo Solo menjadi kewajiban bagi keluarga yang ditinggalkan. Karena hanya dengan cara Rambu Solo, arwah orang yang meninggal bisa mencapai kesempurnaan di Puya. Maka keluarga yang ditinggalkan akan berusaha semaksimal mungkin menyelenggarakan Upacara Rambu Solo. Akan tetapi, biaya yang diperlukan bagi sebuah keluarga untuk menyelenggarakan Rambu Solo tidaklah sedikit. Oleh karena itu, upacara pemakaman khas Toraja ini seringkali dilaksanakan beberapa bulan bahkan sampai bertahun-tahun setelah meninggalnya seseorang.

C. Bukan meninggal, tetapi sakit.
kuburan toraja
Lo'ko Mata (Kuburan)
      Masyarakat Tana Toraja mempercayai bahwa Rambu Solo akan menyempurnakan kematian seseorang. Oleh karena itu, mereka juga beranggapan bahwa seseorang yang meninggal dan belum   dilaksanakan Upacara Rambu Solo, maka orang tersebut dianggap belum meninggal. Orang ini akan dianggap bahkan diperlakukan seperti orang yang sedang sakit atau dalam kondisi lemah.
     Orang yang dianggap belum meninggal ini, juga akan diperlakukan seperti orang yang masih hidup oleh anggota keluarganya. Misalnya dibaringkan di ranjang ketika hendak tidur, disajikan makanan dan minuman, dan diajak bercerita dan bercanda seperti biasanya, seperti saat orang tersebut masih hidup. Hal ini dilakukan oleh semua anggota keluarga, bahkan tetangga sekitar terhadap orang yang sudah meninggal ini.Maka untuk menggenapi kematian orang tersebut, pihak keluarga harus menyelenggarakan Rambu Solo. Oleh karena biaya yang tidak sedikit, maka pihak keluarga membutuhkan waktu untuk mengumpulkan dana untuk upacara pemakaman. Biaya untuk menyelenggarakan Upacara Rambu Solo berkisar antara puluhan juta sampai ratusan juta rupiah. Itulah sebabnya mengapa di Tana Toraja orang yang meninggal, baru akan dimakamkan berbulan-bulan setelah kepergiannya.
kuburan toraja
Prosesi Pemakaman
      Upacara pemakaman adat di Tana Toraja memang tergolong unik. Keunikannya bahkan sudah terkenal sampai ke mancanegara. Ritual adat pada setiap prosesinya penuh dengan makna. Sehingga ketika Anda berkunjung ke Tana Toraja untuk menyaksikan ritual pemakaman ini, akan ada banyak hal yang mengagumkan.  Namun satu hal yang akan membuat Anda cukup kaget, yaitu biaya penyelenggaraan Rambu Solo.
     Seperti yang sudah Anda ketahui bahwa ritual pemakaman masyarakat Toraja biasanya dilaksanakan berbula-bulan bahkan bertahun-tahun setelah kepergian seseorang. Waktu yang lama tesebut dikarenakan anggota keluarga almarhum membutuhkan waktu untuk mengumpulkan dana yang cukup banyak. Nah, tahukan Anda berapa jumlah biaya yang dikeluarkan keluarga untuk melaksanakan Upacara Pemakaman Rambu Solo? sebuah Upacara Rambu Solo bisa mencapai 4-5 miliyar rupiah. Rata-rata Rambu Solo diselenggarakan dengan biaya ratusan juta rupiah. Rambu Solo bukan upacara pemakaman. Dalam upacara pemakaman ini banyak sekali hal-hal yang menjadi persyaratan dan pendukung sebuah Rambu Solo yang ideal.

D. Kerbau Kurban
Wisata Tana Toraja
Kurban Kerbau
     Salah satu persyaratan dalam menyelenggarakan Rambu Solo adalah hewan kurban berupa kerbau dan babi. Bagi masyarakat Toraja, kerbau adalah hewan suci. Dalam Upacara Rambu Solo, kerbau menjadi aspek yang utama. Menurut keyakinan masyarakat Toraja, kerbau merupakan hewan yang akan menghantarkan arwah orang yang meninggal ke Puya. Semakin banyak kerbau yang dikurbankan, maka arwah orang yang meninggal akan semakin cepat mencapai Puya.
    Kerbau yang dikurbankan pun bukan sembarang kerbau. Kerbau yang akan dikurbankan dalam Upacara Rambu Solo adalah Tedong Bonga (kerbau bule) Belang, dari jenis Bubalus bubalis yang biasa dikenal sebagai kerbau lumpur. Kerbau ini mempunyai ciri albino (bule) dan warna kulit yang belang. Harga seekor kerbau ini sekitar 20-50 juta rupiah. Namun untuk kerbau yang spesial, harganya bisa mencapai sekitar 600 juta rupiah.
wisata toraja
Ma' Tinggoro (Potong Kerbau)
    Sedangkan untuk jumlah kerbau yang akan dikurbankan pada Rambu Solo ini, tergantung dari strata sosial keluarga yang berduka. Semakin tinggi strata sosial sebuah keluarga, semakin banyak pula jumlah kerbau yang dikurbankan. Untuk keluarga dengan strata sosial menengah, biasanya kurbau yang dikurbankan sebanyak 8-10 ekor ditambah babi sebanyak 30-50 ekor. Namun untuk keluarga dari kalangan bangsawan, kerbau yang dikurbankan berjumlah sekitar 25-150 ekor. Dengan demikian tidak mengherankan jika biaya yang digunakan untuk melaksanakan Rambu Solo bisa mencapai 4-5 miliyar rupiah. Sebagian besar dari biaya tersebut digunakan untuk membeli persyaratan hewan kurban ini.
     Kerbau-kerbau yang menjadi kurban Upacara Rambu Solo ini, akan diarak keliling desa terlebih dahulu sebagai bentuk penghormatan. Kemudian menjelang sore akan diadakan pertarungan kerbau. Setelah acara tersebut baru kemudian kerbau-kerbau ini disembelih. Daging kerbau-kerbau tersebut kemudian dibagikan kepada orang-orang yang telah membantu proses pelaksanaan Rambu Solo.

D. Pernak-pernik
oleh-oleh tana toraja
Pernak-pernik Toraja
     Selain persyaratan hewan kurban, beberapa hal yang menjadi kewajiban dalam Upacara Rambu Solo Tana Toraja Sulawesi adalah pernak-pernik perhiasan. Sebagai contoh, peti jenazah biasanya dihias dengan kain adat, juga tali dan pernak-pernik dari emas dan perak. Tak hanya itu, di dalam peti jenazah juga akan diletakkan berbagai barang sebagai “bekal perjalanan” menuju Puya. Barang-barang tersebut berupa pakaian, bermacam-macam perhiasan, dan sejumlah uang. Tidak hanya bekal milik jenazah, bekal untuk anggota keluarga yang sudah lama meninggal juga dititipkan para jenazah yang baru saja meninggal ini.
     Barang-barang tersebut merupakan persyaratan dalam Upacara Rambu Solo, sebagai persembahan dan pembekalan kepada almarhum agar bisa melakukan perjalanan ke Puya. Setelah melewati Upacara Rambu Solo, almarhum akan diarak dan diantar ke pemakaman yang terletak di dinding tebing. Biasanya akan dibentangkan kain merah yang panjang, dengan peti jenasah berada di paling belakang. Tak hanya dari pihak keluarga saja, seluruh masyarakat desa akan turut berjalan mengantarkan jenazah sampai ke Lakkian.
lo'ko batu
Kuburan
Note :
Artikel Ini Butuh Penyempurnaan, Apabila ada kata atau kalimat yang kurang atau belum tepat, Mohon saran dari sobat, biar dikemudian hari bisa diperbaiki kembali. terima kasih telah Berkunjung. Salama'. 

Artikel Lainnya : Minuman Khas Tana Toraja | Penyimpanan Mayat Di Londa | Kuliner Khas Tana Toraja | Jenis Tari-tarian Adat Toraja | Ritual Penguburan Khas Tana Toraja | Adu Kerbau Tradisi Toraja | Rumah Adat Tana Toraja | Kumpulan Ukiran Toraja dan Maknanya | Kerbau Termahal Di Dunia |

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Upacara Pemakaman Khas Tana Toraja - Upacara Rambu Solo Tana Toraja

3 comments:

  1. terimakasih artikenya sangat membantu, tapi ada yang ingin saya tayakan, mayat yang disimpat selama menunggu uapacara adat rambu solo itu, di simpan dimana? pakai diawetkan tidak?

    ReplyDelete
  2. Ganisya Deviyanti@ Penyimpanan mayat selama menunggu upacara adat rambu solo dapat disimpan di tempat/rumah keluarga yang meninggal atau bisa di Tongkonan jika memiliki tongkonan. dan selama itu tentu digunakan bhn pengawet Jenaza untk mencegah pembusukan atau bau yang tdk di inginkan. :). Semoga bisa membantu. Kurre sumanga buda. salama'..

    ReplyDelete
  3. Bingung mencari Situs Judi Taruhan Ayam Aman dan Terpercaya?

    Untuk Anda yang sedang mencari Situs Judi Taruhan Ayam, tidak perlu khawatir. Agen BOLAVITA juga menyediakan permainan Sabung Ayam terlengkap yang bisa Anda daftar dan mainkan.

    Banyak bonus yang disediakan oleh Agen BOLAVITA untuk Anda baik member baru maupun member setianya.

    Segera daftarkan dirimu di www.bolavita.ltd

    Baca juga = Cara Daftar Sabung Ayam di BOLAVITA

    Untuk info selanjutnya, bisa hubungi kami VIA:
    BBM : BOLAVITA / D8C363CA
    Whatsapp : +62812-2222-995
    Livechat 24 Jam

    ReplyDelete