Situs Download Lagu Toraja Terbaru Terbaik dan Terpopuler Mp3

Jenis Tari-Tarian Adat Toraja

Jenis Tari-Tarian Adat Toraja
Jenis Tari-Tarian Adat Toraja
Jenis Tari-Tarian Adat Toraja
Tarian Suku Toraja - Suku Toraja adalah suku yang menetap di pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan, Indonesia. Populasinya diperkirakan sekitar 1 juta jiwa, dengan sekitar 500.000 di antaranya masih tinggal di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, dan Kabupaten Mamasa. Mayoritas suku Toraja memeluk agama Kristen, sementara sebagian menganut Islam dan kepercayaan animisme yang dikenal sebagai Aluk To Dolo. Pemerintah Indonesia telah mengakui kepercayaan ini sebagai bagian dari Agama Hindu Dharma.

Kata toraja berasal dari bahasa Bugis, to riaja, yang berarti "orang yang berdiam di negeri atas". Pemerintah kolonial Belanda menamai suku ini Toraja pada tahun 1909.[3] Suku Toraja terkenal akan ritual pemakaman, rumah adat tongkonan dan ukiran kayunya. Ritual pemakaman Toraja merupakan peristiwa sosial yang penting, biasanya dihadiri oleh ratusan orang dan berlangsung selama beberapa hari.
[ Tarian Tradisional Adat Tanah Toraja ]
1. [ Tarian pa'pangngan ]
Tarian Pa'pangngan
Tarian Pa'pangngan
Tarian ini dilakukan oleh gadis-gadis cantik memakai baju hitam atau gelap dan, tentu saja, ornamen khas Toraja seperti kandaure tersebut. Pangngan Ma 'adalah menari saat menerima tamu-tamu terhormat yang menyambut dengan kata-kata:
Tanda mo Pangngan mali'ki :
- Kisorong sorong mati '
- Solonna pengkaboro'ki '
- Rittingayona mala'bi'ta '
- Inde'mo Sorongan sepu '
- Rande pela'i toda
- Mala'bi tanda Kiala '
- Ki po Rannu matoto '

Kata-kata dan penawaran sirih menunjukkan nilai ditempatkan pada kunjungan dan menegaskan bahwa para tamu telah diterima dan sekarang dianggap sebagai bagian dari masyarakat Toraja. Penawaran ini secara simbolis diungkapkan oleh masing-masing penari memegang sirih (pangngan) yang, dalam perjalanan tarian, ditempatkan dalam kantong di depan mereka. Kantong tersebut dikenakan oleh wanita lansia kebanyakan di desa-desa dan mengandung bahan untuk sirih mengunyah sirih pinang campuran, sebuah narkotika ringan yang noda gigi dan bibir yang jingga-merah. Ia menyerupai tembakau kunyah dan itulah mungkin alasan mengapa nama diterjemahkan tari adalah Tari Tembakau.

2. [ Tarian Ma'Badong ]
Tarian Ma'Badong
Tarian Ma'Badong
Ma' Badong merupakan salah satu tarian adat Tana Toraja. Tarian ma' badong diadakan pada upacara kematian (Rambu Solo') yang dilakukan secara berkelompok, para peserta (pa'badong) membentuk lingkaran dan saling berpegangan dengan mengaitkan jari kelingking.

Para pa' badong terdiri dari pria dan wanita setengah baya atau para orang tua dengan pemimpin badong yang biasa disebut sebagai Indo' Badong (perempuan) atau Ambe' Badong (Laki-laki). pemimpin badong akan melantunkan syair (Kadong Badong) atau semacam riwayat hidup dari orang yang meninggal mulai dari lahir sampai ia wafat dengan memberikan kalimat-kalimat syair dan modus nada untuk dinyanyikan oleh semua kelompok penari sambil berbalas-balasan. gerakannyapun memiliki ritme tersendiri mengikuti syair dari badong yang dilantunkan.

Dalam Tarian badong beberapa hal yang menjadi keharusan sebagai tata baku badong adalah; Penari badong paling sedikit berjumlah lima orang, Syair lagu badong adalah syair yang sudah terstruktur sesuai dengan keempat fungsi ditambahkan dengan riwayat hidup dari orang yang meninggal

Badong dilaksanakan pada upacara pemakaman di lapangan atau tempat terbuka yang dikelilingi oleh lantang (Pondok) yang digunakan pada saat upacara kematian berlangsung.

Ma' bodong biasanya dilakukan pada upacara kematian yang dilaksanakan secara besar-besaran. para peserta badong telah ditentukan untuk melaksanakan tarian badong selama kegiatan berlangsung utamanya ketika menyambut tamu yang datang. Tarian Ma'badong kadang menelan waktu berjam-jam, bahkan berlangsung sampai tiga hari tiga malam sambung menyambung di pelataran duka.

Badong hanya dilakukan di upacara kematian dan bersifat sakral, bukan untuk permainan sehingga tidak akan dilakukan di upacara yang lain.

Rangkaian gerakan badong berupa gerakan kepala, pundak, tangan, dan kaki, serta perputarannya tidak mengalami perubahan dan variasi, tetapi berupa tata cara yang masih sama dengan yang diwariskan turun-temurun.

Masyarakat Tana Toraja Percaya bahwa ma'badong akan menuntun arwah orang yang meninggal menuju alam peristirahatan yang terakhir yaitu alam Puya.

3. [ Tarian Ma'randing ]
Tarian Ma'randing
Tarian Ma'randing
Ma'randing penari (pa'randing) di lapangan upacara (rante) dari Kondongan, sebuah foto yang diambil pada tahun 1938 oleh Claire Holt. Pada pemakaman besar untuk orang-kasta yang lebih tinggi, tarian prajurit yang disebut ma'randing dilakukan, untuk menyambut para tamu. pakaian Para penari 'didasarkan pada pakaian prajurit tradisional dan persenjataan. Pada dasarnya, tarian ma'randing merupakan tarian patriotik atau tarian perang. Kata ma'randing berasal dari kata randing berarti untuk memuliakan sambil menari. Tarian ini diadakan untuk menunjukkan keahlian seseorang dalam menangani senjata militer, dan untuk memuji keberanian dan kekuatan almarhum selama hidupnya. Hal ini ditarikan oleh beberapa orang, masing-masing membawa perisai besar, pedang dan berbagai ornamen.

Setiap objek yang dikenakan oleh penari memiliki arti sendiri; perisai yang terbuat dari kulit kerbau (bulalang) merupakan simbol kekayaan karena hanya orang-orang mulia dan kaya mampu kerbau mereka sendiri; pedang (Doke, bulange la'bo ', la 'bo' pinai, Todolo la'bo ') menunjukkan kesiapan untuk memerangi datangnya dan, dengan demikian, mereka melambangkan keberanian. Helm yang terdiri dari tanduk kerbau (tanduk, dimaksudkan untuk menangkis pukulan) menjadi simbol maskulinitas dan keberanian.

Tarian ini memiliki empat gerakan pokok. Pada gerakan pertama, komandan berbalik untuk memeriksa anak buahnya dan senjata mereka - ini adalah simbol disiplin. Dalam gerakan kedua, lengan memegang perisai ditarik keluar dan perisai bergerak bolak-balik dan samping - sebuah simbol kewaspadaan. Kemudian kaki kanan diangkat sedikit dari tanah sementara tumit kanan terjebak ke dalam tanah - simbol ketekunan. Akhirnya penari bergerak tiga langkah mundur atau bergerak penari satu ke kiri dan yang lain ke kanan untuk melihat gerakan musuh di berbagai arah - juga merupakan simbol kewaspadaan. Selama tarian, para penari yang berteriak untuk mendorong satu sama lain selama pertarungan. Pengamat akan bergabung dan juga mulai berteriak. Ini berteriak (peongli) sering dapat didengar di Toraja dalam berbagai kesempatan.

Tarian ini dilakukan pada upacara pemakaman seorang anggota berani bangsawan lokal. Para penari juga menemani almarhum ke tempat peristirahatan terakhir itu. Makna asli dari tarian ini adalah untuk menjaga permusuhan jauh dari desa dan untuk melindungi gadis-gadis muda dari yang diculik oleh musuh-musuh dari desa-desa tetangga. 

4. [ Tarian Ma'dandan ]
Tarian Ma'dandan
Tarian Ma'dandan
Dalam tarian manganda 'sekelompok orang memakai hiasan kepala raksasa koin perak (rijksdaalder), tanduk kerbau nyata dan kain sakral terbuat dari tari beludru hitam dengan bunyi bel dan suara teriakan pemimpin, ada tidak bernyanyi. Para hiasan kepala begitu berat bahwa tarian hanya berlangsung beberapa menit. Dulu pelantikan dilakukan selama rumah dan upacara panen.

5. [ Tarian Manimbong ]
Tarian Manimbong
Tarian Manimbong
Tarian Manimbong juga merupakan tarian pemujaan dan doa pada upacara syukuran. Perbedaannya ialah tarian ini hanya ditarikan oleh kaum pria. Pakaian, hiasan dan perlengkapan mereka terdiri dari pakaian khusus untuk pria yaitu Bayu Pokko' dan Seppa Tallu Buku dan berselempangkan kain tua/antik yakni Mawa' serta mengenakan hiasan kepala yang terbuat dari bulu burung bawan atau bulu ayam yang cantik.

Perlengkapan mereka yaitu parang kuno (la'bo' pinai) dan sejenis tameng bundar kecil yang bermotif ukiran Toraja. Gerakan mereka juga diiringi dengan syair lagu khusus. Tarian Manimbong sering dikombinasikan dengan Tarian Ma'dandan dengan gerakan yang diiringi oleh irama yang sama, walaupun tempat penari pria dan wanita saling bertukaran tempat ke depan dan ke belakang, berdiri dan berlutut, dengan diiringi sentakan gerakan-gerakan kaki.

6. [ Tarian Ma'gellu' ]
Tarian Ma'gellu'
Tarian Ma'gellu'
Ma'gellu meruakan tarian yang paling terkenal dari Toraja. Penarinya berasal dari beberapa remaja putri yang menggunakan pakaian khusus penari dan perhiasan emas antik. Tarian Ma'gellu' adalah salah satu tarian tradisional dari Tana Toraja yang dipentaskan pada acara pesta "Rambu Tuka" (Pesta Pernikahan) juga tarian ini ditampilkan untuk menyambut para patriot atau pahlawan yang kembali dari medan perang dengan membawa kemenangan. Tetapi tarian ini tabu atau pamali dipentaskan pada acara "Rambu Solo". 

7. [ Tarian Manganda ]
Tarian Manganda
Tarian Manganda
Tarian Manganda merupakan Tarian ini dipentaskan oleh kaum pria atau sekelompok Lelaki yang mempergunakan tanduk kerbau dan hiasan uang-uang logam kuno (oang) sebagai hiasan kepala ditambah dengan kain mawa' tua terjumbai ke belakang. Para penari menggunakan juga lonceng/bel kecil yang selalu dideringkan pada saat menari dan bunyinya sangat merdu dan ritmik. Gerakan tarinya sering dibarengi lengking teriakan yang mengejutkan penonton Tarian Manganda' adalah tarian pemujaan yang dipentaskan pada upacara Merok atau Ma'Bua' 

8. [ Tarian Ma'Katia ]
Tarian Ma'katia
Tarian Ma'katia
Tarian Berikutnya adalah Tarian Ma'katia. Jenis Tariaj ini merupakan tarian duka tradisional untuk menyambut tamu pada upacara pemakaman golongan bangsawan. Para penari memakai pakaian seragam dengan topi kepala (sa’pi).

Penari berpakaian adat Toraja secara seragam dengan memakai sa'pi'. Dengan gerak gemulai diiringi lantunan lagu duka untuk menyatakan bahwa mereka juga turut berbagi duka dan dapat menghibur keluarga yang berduka. Tarian dimainkan saat rombongan keluarga ataukerabat (totongkon), memasuki arena penerimaan tamu (lantang Karampoan).

9. [ Tarian Pa’pondesan ]
Tarian ini dibawakan oleh beberapa pria dan tidak memakai baju kecuali selama adat khusus. Para penari memakai kuku tiruan dan diiringi oleh suling. Pa'pondesan merupakan tarian pemujaan di mana penarinya kaum lelaki. Para penari bertelanjang dada dan hanya mengenakan semacam selendang yang diselempangkan dari bahu ke pinggang secara diagonal. Mereka juga mengenakan kuku palsu yang disebut kuku setan kanuku bombo, dan hiasan kepala yang khas seperti bando dihiasi dengan bambu kesil penuh guntingan-guntingan kertas disebut Pangarru'. Gerakan dalam tarian ini, senantiasa berputar di tempatnya mengikuti irama suling yang ditiup oleh empat orang pemain suling (tidak ikut menari). Alunan suling tersebut sangat menarik dan menyentuh perasaan.


10. [ Tarian Pa' Bonebala ]
Tarian Pa’ Bonebala adalah tarian yang hampir sama dengan tarian Pa’Gellu. Yang membedakan hanya lagu dan ritme gendangnya, Lain dengan Tarian Ma'gellu' tarian jenis ini sudah sangat sulit untuk ditemukan. 

11. [ Tarian Dao Bulan ]
Tarian Dao Bulan adalah tarian yang dibawakan beberapa remaja putri dan dimainkan secara massal pada upacara panen atau menyambut tamu. Tarian ini tidak jauh beda dengan tarian Burake, hanya saja tarian ini sudah di kreasikan dalam bentuk yang baru yang diciptakan oleh keluarga Tonglo dan berasal dari Kecamatan Bonggakaradeng. Tarian ini dipergelarkan sebagai tarian pengucapan syukur kepada Puang Matua atas berkatnya terutama keberhasilan panen. 

Pakaian dan perhiasan yang dikenakan oleh para penari hampir sama dengan tarian Burake namun lebih sederhana. Alat musik pengiring dahulu kala digunakan lesung panjang namun pada saat sekarang ini telah diganti dengan gendang. Juga tarian ini memiliki lagu khusus yang dikenal dengan judul Dao Bulan Da'mu mallun len, yang berarti permohonan kepada sang Pencipta agar berkatNya senantiasa dilimpahkan pada umat manusia sama seperti terangnya bulan yang senantiasa bersinar. 

12. [ Tarian Ma'parando ]
Tarian Ma'parando adalah tarian yang dilakukan di acara kedukaan. Jika ada seseorang meninggal dunia dan mempunyai cucu dua lapis maka sewaktu penguburannya, semua cucu perempuan dinaikkan diatas bahu laki-laki dibawa keliling rumah tempat upacara pemakaman diadakan. Para gadis remaja berpakaian adat lengkap dan diterangi obor pada malam hari.

13. [ Tarian Ma'dondi ]
Ma’dondi Ditarikan pada upacara pemakaman dan kata-kata yang digunakan pada tarian Ma’dondi sama dengan Ma’badong tapi beda iramanya.

14. [ Tarian Memanna ]
Tarian Memanna Tarian yang dibawakan di acara pemakaman orang yang mati karena dibunuh. Para penari berasal dari laki-laki, berpakaian compang-camping dari tikar robek, ikat kepala dari rumput, senjata dari bambu, perisal dari pelepah pinang atau kulit batang pisang.

15. [ Tarian Sanda Oninna ]

Note :
Artikel Ini Butuh Penyempurnaan, Apabila ada kata atau kalimat yang kurang atau belum tepat, Mohon saran dari sobat, biar dikemudian hari bisa diperbaiki kembali. terima kasih telah Berkunjung. Salama'. 

Artikel Lainnya : Minuman Khas Tana Toraja | Penyimpanan Mayat Di Londa | Kuliner Khas Tana Toraja | Ritual Penguburan Khas Tana Toraja | Adu Kerbau Tradisi Toraja | Rumah Adat Tana Toraja | Kumpulan Ukiran Toraja dan Maknanya | Kerbau Termahal Di Dunia | Upacara Pemakaman Khas Tana Toraja |

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Jenis Tari-Tarian Adat Toraja

Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment